Sabtu, 18 Februari 2012

Pendidikan Karakter

SEMARANG IKIP PGRI Semarang berkomitmen menciptakan lingkungan kampus yang mendukung penanaman pendidikan karakter.

Tanpa lingkungan kampus yang mendukung, pendidikan karakter sulit diterapkan kepada mahasiswa. Pembantu Rektor I IKIP PGRI Semarang Ngasbun Egar mengatakan, lingkungan kampus terdiri atas semua elemen, baik dosen, mahasiswa hingga karyawan harus memahami pentingnya menunjukkan karakter positif.

"Tidak terkecuali petugas kebersihan dan petugas keamanan, baik pegawai tetap maupun dari outsourcing. Lingkungan yang mendukung membantu mahasiswa memahami pendidikan karakter," papar Ngasbun.

Agar seluruh elemen ini memahaminya, sosialisasi terus dilakukan secara berkala supaya mendorong kepercayaan publik kepada IKIP PGRI Semarang sebagai perguruan tinggi berkarakter.

"Visi IKIP PGRI Semarang adalah menghasilkan calon guru profesional dan berjati diri. PGRI Jawa Tengah dan yayasan telah merumuskan sebuah perguruan tinggi berkarakter. Dukungan dilakukan oleh pemerintah untuk mengembangkannya," katanya.

Dukungan itu diwujudkan dengan dimasukkannya IKIP PGRI Semarang sebagai perguruan tinggi model pendidikan karakter. Di Jawa Tengah hanya ada tiga perguruan tinggi yang ditunjuk, dan IKIP PGRI Semarang adalah satu-satunya perguruan tinggi swasta.

"Wajah kampus ini tidak hanya di kelas, kamar mandi juga bagian dari kampus. Tamu tidak hanya melihat ruang tamu tapi juga kamar mandi. Sebuah instansi dapat dinilai kamar mandinya," ungkap Rektor IKIP PGRI Semarang Muhdi Muhdi.

Muhdi mencontohkan, satpam adalah orang yang pertama kali menyambut tamu. Mereka adalah citra IKIP PGRI Semarang yang cukup vital. Satpam, pegawai kebersihan, dan dosen adalah bagian dari yang disebut IKIP PGRI Semarang. (susilo himawan/koran si)(//rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang baik meninggalkan pesan